Minggu, 02 Januari 2011

Konsumen Kian Minati Toyota Dyna Penjualan di Jawa Barat Naik Tajam – Pikiran Rakyat


Release Date : Kamis, 28 Oktober 2010
Media : Pikiran Rakyat, at page 19, size 540 mmk
Source : Presdir Toyota Astra Motor Johnny Darmawan

Peluncuran 5 varian baru Toyota Dyna di awal tahun sukses merebut perhatian konsumen Jawa Barat. Penjualan kendaraan truk 2 ton dipropinsi inipun naik tajam. Sampai September lalu, penjualan Toyota Dyna Sudan mencapai 635 unit atau 21,65% lebih tinggi dibanding penjualan total tahun lalu. Angka pertumbuhan itu juga jauh diatas rata-rata kendaraan merek lainnya sebesar 18,40%. "Kami yakin, sampai akhir tahun nanti pertumbuhan penjualan Toyota Dyna di Jabar bisa mendekati 30%, bahkan bisa lebih", kata Presdir Toyota Astra Motor Johnny Darmawan.
Lonjakan tersebut sangat terasa pada Toyota Dyna 6 ban dimana angka penjualannya Januari-September 2010 mencapai 532 unit atau 26,2% diatas penjualan keseluruhan tahun lalu. Sebagian besar.sekitar 80% kendaraan yang terjual itu digunakan sebagai truk pengangkut. "Ini sekaligus membuktikan, minat konsumen terhadap Toyota Dyna 6 ban jauh lebih tinggi karena memang cocok dengan karakteristik jalan di Jabar dan pola usaha masyarakatnya pertanian, industri dan perdagangan," katanya.
Sukses tersebut tidak terlepas karena sejak peluncuran varian baru Januari 2010 lalu konsumen mempunyai pilihan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan usaha mereka. Saat ini Toyota Dyna terdiri dari 12 varian dari 6 tipe yang tersedia. "Berbagai varian dan tipe itu cocok untuk wilayah Jawa Barat yang terdiri dari wilayah pegunungan yang penuh tanjakan sampai daerah pesisir yang relatif datar," kata Johnny.
Toyota Dyna telah melakukan berbagai perubahan seperti mengadopsi mesin baru yaitu tipe W04D-TP (110 PS) dan W04D-TR (130 PS) sehingga lebih bertenaga, efisien dan ekonomis sasis dan diferensial yang kuat, dipadu final gear ratio yang tinggi. Saat ini Toyota Dyna tersedia dalam lima tipe yaitu 130 HT (Heavy Truck), 130 XT (Express Truck), 110 ET (Econo Truck), 110 FT (Fast Truck), dan 110 ST (Small Truck). Kecuali tipe ST yang menggunakan empat ban, tipe lainnya menggunakan enam ban. Kelima tipe ini dipecah menjadi 12 varian.
Johnny yakin, prospek penjualan Toyota Dyna akan terus meningkat, apalagi di wilayah Jawa Barat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini yang juga terus membaik. "Jawa Barat adalah salah satu lokomotif perekonomian nasional, dan pertumbuhannya akan terus meningkat seiring kondisi makro yang juga membaik," katanya.
Secara nasional, angka penjualan Toyota Dyna juga naik tajam dan sudah mencapai 9.137 unit pada September lalu atau lebih tinggi 16,75% dibandingkan penjualan sepanjang 2009. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan peningkatan penjualan kendaraan truk di kelasnya secara nasional yang hanya 14,8% sehingga pangsa pasar Toyota Dyna secara nasional juga naik menjadi 16,28%.
Segala Medan dan Usaha
Toyota merancang kendaraan komersial dengan banyak varian karena untuk bisa menjamin efisiensi dan kenyamaan penggunaannya baik pemilik, sopir maupun struktur geografis wilayah. Type kendaraan biasanya cocok untuk satu jenis kegiatan, tuntutan efisiensi bagi pemilik akan berbeda pemahamannya dengan pengemudi. Karena itulah, Toyota sengaja mengembangkan varian yang luas dan beragam agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan karakteristik usaha dan wilayah operasional kendaraannya. Sasis Toyota Dyna dirancang sedemikian fleksibel, hingga memudahkan pemiliknya untuk mendisain karoseri yang sesuai dengan kebutuhan," kata Johnny.
Untuk mengembangkan Toyota Dyna, TAM melakukan riset cukup mendalam, termasuk pengamatan karakteristik pengemudi truk di berbagai wilayah Indonesia. Kebiasaan sopir diamati sehingga rancangan kendaraan disesuaikan dengan kebiasaan umum sopir-sopir.
Begitu juga bagi pengusaha truk, kebiasaan mereka juga diamati TAM sehingga bisa merancang pelayanan yang mendukung efisiesi usaha yang mereka butuhkan, mulai dari pembiayaan pembeliaan kendaraan sampai pada dukungan suku cadang. "Kami betul-betul menyiapkan Toyota Dyna menjadi kendaraan yang efisien untuk usaha dan nyaman dikendarai," kata Johnny.
Berbagai kelebihan yang ditawarkan Toyota Dyna adalah sejumlah fitur baru yang bermanfaat meningkatkan kenyamanan pengemudi, antara lain power steering dan tilt telescopic.
Selain itu, varian baru Toyota Dyna mengadopsi mesin baru yang lebih efisien BBM nya. Sebagai kendaraan yang didesain untuk sarana pengangkutan dari sentra-sentra produksi, untuk segala jenis usaha dan dapat digunakan di berbagai medan. Berbagai varian Dyna juga dilengkapi sasis dan ragam pilihan diferensial yang lebih kuat dan mendukung untuk pemakaian di daerah perkebunan, pedesaan, hingga jalan raya baik antarkota maupun dalam kota. 
Sumber: http://www.toyota.co.id/company/mediarelations/media

Dyna, Nomor Satu Kuat, Irit Belakangan

Bagi pegusaha transportasi daerah – khusus angkutan barang – faktor daya angkut sebuah kendaraan (truk) sangat penting. Apalagi jarak yang ditempuh ratusan kilometer. Medan yang dilalui juga berat, misalnya banyak tanjakan berat. Karena itulah, mereka yang tidak memikirkan masalah konsumsi bahan bakar yang harus irit.
“Mesin harus kuat. Begitu juga sasisnya. Kalau tidak, dipastikan akan rugi,” papar Sapriadi (32 tahun),  seorang pengusaha angkutan barang dari Maros, Sulawesi Selatan. Menurutnya, perbedaan satu ton sangat berarti. Karena biaya pengiriman jadi mahal. Ia pun mengatakan, sekali kirim, biaya maksimum setiap kilogram barang Rp 1.100 antara Makassar ke Kendari atau Gorontalo. “Kalau daya angkut kurang,  biaya kirim setiap kilogram jadi mahal. Pemilik barang tidak mau,” jelasnya.
8-9 Ton
Berdasarkan hal tersebutlah Sapriadi akhir memilih Toyota Dyna. Sampai sekarang ini ia punya 5 unit Dyna yang selalu siap mengirimkan barang dari Makassar ke Gorontalo atau Kendari. Barang yang dibawa adalah bawang merah dan kentang.
Saat ini, ia punya 10 uni truk. “Truk lain berukuran lebih besar. Toyota tidak punya. Kalau ada pasti saya beli,” tegasnya. Penyebabnya, karena ia sudah yakin dengan kemampuan mesin Toyota. Di samping itu, sasisnya juga kuat sehingga tidak menimbulkan masalah dengan muatan yang dibawa.
“Kemampuan Dyna yang saya gunakan berkisar 8-9 ton. Merek lain cuma 8 ton. Karena itulah saya memutuskan tetap menggunakan Toyota Dyna kendati sering ditawarkan merek lain. Bahkan ada merek dengan kemampuan sama, ditawarkan paket harga lebih murah. Saya tetap bertahan dengan Dyna,” tegas suami Nirwana ini. Alasannya,  sudah akrab dengan Dyna. Di samping itu, jaringan layanan purna jualnya lebih luas.
“Suku cadang mudah diperoleh. Harganya pun terjangkau dengan kualitas yang lebih baik,” komenarnya. Faktor lain yang sangat penting, karena medan yang dilalui . Bahkan, agar perjalanan truknya lancar, Sapriadi selalu mempersiapkan komponen vital yang mudah habis karena harus melalui tanjakan berat, yaitu rem dan ban. “Jadi kalau ada masalah tidak perlu kembali atau mencari toko onderdil lagi,” jelasnya.
Kemampuan Menanjak
Dijelaskan, pada rute Makassar –Gorontalo,  truknya  harus melewati tanjakan yang berat. Dari bawah sudah ancang-ancang. “Kalau tidak ancang-ancang, dipastikan tidak kuat. Malah kalau berhenti di tengah tanjakan, harus mundur lagi untuk ancang-ancang,” bebernya.  Karena kemampuan di tanjakan sudah teruji, maka Sapriadi, tetap setia dengan Dyna.
Kalau berhenti di tengah tanjakan, masalah yang akan muncul bisa banyak. Itu sering terjadi pada truk yang kurang kuat, baik mesin, sasis maupun suspensinya. “Kalau ada komponen yang patah, repot. Harus balik lagi Makassar. Butuh waktu lama. Barang kiriman bisa busuk. Dengan truk yang kuat, bisa sekali jalan. Karena itulah saya selalu mempersiapkan ban dan kampas rem pada setiap truk yang berangkat,” bebernya.
Sapriadi memulai usaha angkutan pada 1998, pernah menggunakan merek lain, cuma mampu membawa 8 ton. “Kemampuan segitu kurang kompetitif. Ongkos kirim jadi mahal,” tukasnya.
Dijelaskan pula, di jalan yang banyak tanjakan dan turunan, plus muatan sangat berat, komponen yang paling cepat habis adalah kampas rem dan ban. Karena itu, faktor harga dan kemudahan mendapatkan onderdil tersebut juga menjadi pertimbangan Sapriadi memilih Toyota Dyna.
“Jaringan Toyota di Sulawesi luas. Cukup mudah mendapatkan onderdil dengan harga yang tidak terlalu mahal,”beber Sapriadi yang mengaku setiap unit Dyna hanya beroperasi 3 rit setiap bulan. Maklum, jarak yang ditempuh sangat jauh! 
(sumber http://dadangsupriadi.wordpress.com/2010/10/10/nomor-satu-kuatirit-belakangan/)